![IMG_20230703_000958.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmQk7CjbKkNK4KpqSFzBjHrFoTE1wrYfiEKGgsQa3TyRjs/IMG_20230703_000958.jpg) ^{Creative Canva} ##### Hello sahabat steemians semua.. ##### Saya mencintai komunitas dan orang-orang yang memberi perhatian besar terhadap kebaikan lingkungan, hutan dan kelestarian alam. Nama - nama seperti Purwo Harsono, Damianus Nadu, Darmawan Denassa dari Indonesia, atau Rachel Calson, Chico Mendes, Daniel Hooper dan banyak lainnya merupakan para pecinta dan pejuang lingkungan hidup. Nama nama mereka memang tenggelam dan sama sekali tidak dikenal oleh publik, karena dari generasi sebelumnya hingga generasi baru saat ini lebih mengenal dan memfavoritkan pemilik suara-suara indah diatas panggung dari pada orang-orang yang mempejuangkan kelestarian lingkungan. Pengetahuan manusia begitu sempit terhadap bagaimana upaya mempertahankan kelangsungan kehidupannya sendiri. Mereka lebih banyak dalam kelompok manusia "pembicara" dari pada manusia kelompok "pembina dan pelaku". Luas tutupan hutan di Indonesia berkurang hingga mencapai 1 juta hektar terhitung sejak 2017-2022. Kehilangan tutupan hutan terbesar berada di Papua, Kalimantan dan Sumatera. ![IMG_20230702_230628.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmZ438KaK6mPPqSmXBQqmiHXLgcGodyfUkhi1hAmxRUfWD/IMG_20230702_230628.jpg) ^{editing by canva, [sbr](https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTuKio2Euyo7fFMh_AUJeokZ7labeF3OPPH6A&usqp=CAU)} Bobroknya pengetahuan tokoh-tokoh politik tentang manfaat dan kebaikan hutan memupuskan harapan untuk dapat memperbaiki dan menggantikan satu juta hutan yang hilang di Indonesia. Mereka hanya pintar membuat __Laporan__ sebagai bentuk pertanggungjawaban! tidak lebih hanyalah sebuah usaha pembuktian bahwa mereka telah bekerja. Sementara di situasi lain mereka adalah penyembunyi sebuah misi mereka sebagai investor sekaligus tokoh pemusnahan hutan untuk lahan industri dan investasi mereka sendiri. Saya menjadi faham bahwa Ijazah hanyalah bukti bahwa seseorang pernah belajar dan sekolah untuk tujuan pendongkrak status sosial, bukan bukti bahwa mereka pernah berpikir bagaimana konsep menyelamatkan bumi dari kerusakan. Kelemahan sebuah aturan terhadap akibat hukum malah menjadi tempat berlindung para pelaku atau pencuri lahan (hutan). Sehingga siapapun akan terbebas dari tanggungjawab, kepedulian bahkan terhadap konsekwensi hukum. Ini artinya, upaya untuk mengurangi jumlah pengundulan hutan tidaklah mudah karena perlu waktu yang lama. Beberapa study menyebutkan bahwa umur hutan (tegakan) untuk kelompok hutan tua mulai dari 50 - 150 tahun, atau sama halnya menanam satu pohon lamanya mulai dari generasi tradisionalis hingga generasi Alpha. ![IMG_20230702_222049.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmQ8X4HVjca7ytXneghQVyrgcRZaaXMhBArUWY4drZj3D6/IMG_20230702_222049.jpg) ^{sumber [gambar](https://images.forestdigest.com/upload/2020/20201122104349.jpg)} Apakah anda masih yakin bahwa hutan masih sebagai sumber daya alam yang dapat diperbaharui? Sementara manusia saat ini tidak lagi memanfaatkan hutan sekedar untuk mencukupi kebutuhannya saja. Saya pikir ini hanya sebuah sejarah sewaktu kita masih belajar di bangku sekolah dasar saja. Hanya beberapa persen saja mereka menggantikan darisejumlah besar tutupan hutan yang telah mereka musnahkan. Saat ini hutan tidak dapat lagi menyeimbangi kebutuhan manusia karena keserakahan, jadi, jangan lagi menyebut hutas sebagai sumber daya alam yang dapat diperbaharui! karena Hutan sudah dimusnahkan atas konsekwensi ekonomi dan pembangunan. ![IMG_20230702_231136.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmZ8jijEeq5z9gk6zDa2bvg6pQX9BJqqUPhVNLiSEgVYhF/IMG_20230702_231136.jpg) ^{sumber [gambar](https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT2ZkE1AyaSsq43IaeFoLQX-L4urZ2bj8A53A&usqp=CAU)} Saya tidak berniat mamatikan harapan para aktivis pecinta lingkungan dan hutan dengan beberapa pemikiran ini. Saya hanya menelusuri jejak para pembesar yang selalu memasang wajah serius saat berdiskusi tentang dampak lingkungan dan permasalahannya. Anda tahu? Kami selalu dipertontonkan perdebatan secara live dibeberapa siaran televisi setelah banjir memusnahkan harta benda dan nyawa sejumlah manusia di negeri kami. Banjir besar di Langkat Sumatera Utara tahun 2003 adalah tragedi meluapnya tepi sungai Bahorok di kawasan ekowisata Bukit Lawang yang menewaskan 157 orang serta puluhan lainnya hilang, adalah pengebab pengundulan hutan secara brutal. Bukan hanya ini cacatan kelam tentang banjir, banyak kasus banjir di wilayah lainnya di Indonesia, anehnya! dari jutaan masyarakat berpendidikan di sana tidak ada satupun memiliki konsep handal untuk meminimalisir terjadi bencana alam ini berulang disuatu wilayah. Bukan untuk menghentikan atau merubah iklim? Jika itu dianggap sebagai ide mustahil. ![IMG_20230702_235027.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmeH5bMJeQUigqtQ5VaV6tszceNRDjiJNqCNnFCFPDGQMP/IMG_20230702_235027.jpg) ^{sumber [gambar](https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRHSSA0TrCfLeVR8GpzgDOdJzExUAuu0Eqgpg&usqp=CAU)} Demikian tulisan sederhana ini sebagai catatan inspirasi bagi rekan pecinta lingkungan dan kelestarian alam. Terima kasih. Regards, @ridwant