https://asrusteem.000webhostapp.com/wp-content/uploads/2019/01/49245135_2020828434672902_8204300207320465408_n.jpg

Begitulah Mukidi, teman dekatku yang paling aneh. tentang keanehannya telah aku ceritakan panjang lebar pada kesempatan-kesempatan sebelumnya. Jadi, tak elok jika hari ini aku ceritakan akan keanehannya kembali.

Namun, hari ini adalah hari pertama dibulan pertama di tahun yang kesekian lama, tahun 2019 tepatnya. Mukidi tiba2 menceritakan tentang satu hal yang mengejutkan banyak orang. hari ini Mukidi menceritakan tentang seseorang yang dulunya pernah juga ia ceritakan namun ceritanya sungguh berbeda sekarang. Seseorang yang dulunya bisa dibilang tidak ia sukai sama sekali untuk tidak mengatakan dibenci, eh hari ini malah menjadi orang yang sangat ia sukai.

Dulunya ia menganggap orang tersebut adalah pembuat kegaduhan, melontarkan kalimat demi kalimat seperti tak pernah ia pikirkan akan efek kedepan, malah ketika orang tersebut bermasalah dengan partainya dulu, Mukidi menjadi orang yang berpendapat bahwa inilah akibat dari keonarannya dalam berbicara. Rasakan sekarang.

Namun, ternyata semua yang Mukidi pikirkan tentangnya itu adalah akibat dari pada ketidak tahuan Mukidi akan karakter sifat dan sikap dari pada orang yang ia tidak sukai tersebut. Buktinya, setelah ia benar-benar mengetahui dan mengenali sosoknya itu, membuat ia menjadi sosok yang Mukidi sukai, sosok yang Mukidi berharap tetap ada pada posisinya selama ini. Mewakili rakyat dalam mengatakan apa yang benar, meluruskan apa yang salah.

Ia adalah sosok yang berani, berani mengatakan apa yang benar meski resiko menjadi tanggungannya. Sosok yang menerima dan menikmati setiap cacian demi cacian yang dilontarkan padanya karena baginya itu adalah salah satu bukti kepedulian mereka padanya. Ia adalah sosok yang berani menghadapi persoalan-persoalan yang ada didepannya. Bukan sosok yang katanya menginginkan rakyat mengkritisi namun ketika dikritisi malah tak mau peduli dan cenderung mencari alasan-alasan untuk pembenaran. Bukan sosok yang katanya ingin didemo namun ketika itu terjadi malah sembunyi eh tahu-tahunya sudah lari kepasar entah apa yang ingin dibeli di malam hari. Sosok yang Insya Allah akan tumbang di Tahun ini. Amin.

Bukan pula sosok yang suka sekali berjanji namun pada akhirnya malah diingkari. sosok yang menghayal namun akhirnya malah memperbanyak hutang. Bukan juga sosok yang lari enggan untuk berdiskusi.

Inilah ia sosok yang Mukidi senangi, sosok yang menginspirasi, sosok masa depan yang Mukidi harapkan tetap menjadi panutan. Tentu ia sudah begitu familiar sering kita jumpai ditelevisi dan juga sosok yang sedang memperjuangkan Gerakan Arah baru Indonesia atau di singkat dengan GARBI. Mudah-mudah sosok ini terus mengispirasi, tetap berani.

Posted from my blog with Steempresshttps://asrusteem.000webhostapp.com/2019/01/cerpen-sosok-yang-dulu-di-benci-kini-dicintai