Shopping Hobby: Belanja Kebutuhan Anak

Apakabar rekan semuanya?

Cut Nun Swalayan

KALI ini kami kembali ke Cut Nun Swalayan. Belanja di sini karena anak-anak ingin membeli sesuatu. Selain itu, saya juga sedang mencari susu untuk si bungsu Gulfam. Abangnya Ghazi juga ikut serta. Setelah mendapatkan susu, keduanya mencari penganan di rak-rak yang tersusun rapi dan penuh dengan berbagai merek biskuit.

Rak terbuat dari besi dengan dua lapis horizontal dan beberapa kolom vertikal, menampilkan produk berdasarkan jenis dan merek. Di sisi kiri terlihat beberapa kardus produk Roma yang belum dibuka, sementara di sisi kanan terdapat deretan produk yang disukai anak-anak.

Berbagai merek biskuit yang selama ini disukainya untuk cemilan langsung masuk keranjang belanja. Setelah mendapat belasan item cemilan, kami berpindah ke rak lain. Kali ini membeli sikat gigi. Di bagian ini agak lebih lama waktu yang tersita. Soalnya, Gulfam dan Ghazie memilih hadiah yang ada dalam kemasan.

Setelah mendapat dua sikat gigi kesukaan, mereka baru berlomba-lomba tebak hadiah. Soalnya, kemasan yang membalut kedua sikat gigi tersebut agak tertutup.

Sehingga hadiah tidak bisa dilihat langsung oleh pelanggan. Apalagi, odolnya juga satu paket dengan sikat gigi. Kemasan yang menggoda itulah membuat anak-anak tertarik.

---

Setelah itu, Ghazi juga membeli minuman kemasan. Awalnya saya menolak, namun mereka tetap memaksa. Sebelum dibeli, keduanya masih merengek-rengek. Rasanya seperti suara kawanan tawon yang terbang rendah. Akhirnya, dengan berat hati, minuman kaleng kemasan itu terbeli.

Sebelumnya sudah diwanti-wanti, agar mereka tidak terlalu sering membeli minuman kemasan. Larangan ini didukung dengan video-video singkat (short video) yang beberapa hari sebelumnya singgah di lini masa media sosial. Kebetulan, keduanya juga ikut menonton video viral tersebut.

Seteleh semua belanjaan yang diperlukan masuk keranjang, kami pun mampir ke kasir. Sayangnya, di kassa pertama penuh antrean. Akhirnya, keranjang ditaruk Ghazie di kassa kedua. Namun, petugasnya kosong. Padahal beberapa menit lalu, dia masih duduk di situ menunggu pelanggan.

Menunggu kasir

• Barang belanjaan

Ini semua barang belanjaan kami. Ada 16 item yang umumnya cemilan yang memang diinginkan anak-anak. Karena di kassa kedua kosong, kami pun pindah ke kassa yang sedang ramai antrean.

No	Nama Barang	Harga (Rp)	Harga (Steem)
1	Nabati Bites Richoco	14.500	7.03
2	Zee Swizz Choc 600gr	72.500	35.19
3	Better Sandwich Cokvan	7.000	3.40
4	Roma Malkist Cokelat	5.000	2.43
5	Roma Malkist Ckit M	5.500	2.67
6	Roma Malkist Aboki	6.000	2.91
7	Nissin Lemonia Cookie	13.000	6.31
8	Oreo Sand Choc Creme	23.000	11.16
9	Ring Pop Canoc 10g	3.000	1.46
10	Permen Asam Jawa	2.500	1.21
11	Formula SG Sensitive S	31.000	15.04
12	Pepsodent SG Clean S	17.000	8.25
13	Pepsodent SG NS Sens	6.500	3.15
14	Pepsodent SG Pro Kids Techno	6.500	3.15
15	Kodomo SG Pro Kids S, M	6.500	3.15
16	Karet Dot Dodo S, M (2 @2.500)	5.000	2.43
	Total	Rp243.500	118.00 Steem

---

Antrean di kasir

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya, kassa satu kosong. Kami pun langsung bergeser membawa keranjang belanjaan. Setelah dihitung totalnya Rp243.500. Saya menyerahkan total uang Rp250.000. Si kasir pun menyerahkan kembalian Rp.6.500. Usai belanja, kami pun langsung pulang. Tidak ada belanjaan yang lain lagi.

Tiba di rumah, kami kembali membuka barang belanja. Lalu plastiknya dibuka untuk keperluan dokumentsi konten. Setelah cukup, belanjaan pun diambil anak-anak. Sebagian masuk kulkas. Sebagian lagi didalam lemari dan barang-barang simpanan lainnya.

Terima kasih sudah membaca postingan ini. Saya mengundang @iinintan, @saintpaul17, dan @kwinberry untuk mengikuti kontes yang dibuat oleh @waterjoe. Linknya pada Shopping Hobby Contest.

---

---