Apakabar semuanya?
Pintu gerbang madrasah
KAMI tiba kembali di Banda Aceh pada Jumat malam. Alhamdulillah. Perjalanan dari Peureulak, Aceh Timur menuju ke Banda Aceh berjalan lancar. Kami berangkat dari sana Jumat pagi pukul 10.26 WIB. Jauh dari rencana awal. Saya ingin berangkat pukul delapan atau sembilan pagi saja. Nyatanya baru bisa bergerak pukul sepuluh lewat.
Kami harus segera pulang. Sebab, keesokannya (Sabtu 21-6-2025) harus ke sekolah dan diniyah anak-anak. Tujuan utamanya, mengambil rapor. Untuk alasan itulah, kemi sekeluarga langsung pulang ke Banda Aceh. Malam harinya kami baru kami tiba di rumah. Lalu beristirahat akibat kelelahan berat.
Esoknya, saya baru berangkat ke sekolah pukul 9.35 WIB. Saya bersyukur, ketika tiba di sekolah sudah tidak banyak antrean orang tua yang mengambil rapor anaknya. Ruang kosong. Hanya ada satu dua orang yang sedang berhadapan dengan wali kelas. Sepertinya, ini juga sudah tidal lama lagi.
Namun sembari menunggu mereka menyelesaikan diskusi dengan wali kelas, saya memilih ke perpustakaan. Rencananya mengembalikan buku dan mengambil baju untuk ada bungsu saya yang tahun ini masuk ke MIN 5 Banda Aceh juga. Dia menjadi satu sekolah dengan abangnya.
Abangnya Ghazi naik kelas 3. Sedangkan adiknya baru masuk tahun ini. Karena murid baru, maka orang tua harus mengambil buku dan seragam yang masih kurang. Saya pun menukar serta mengecek beberapa kebutuhan yang masih kurang.
![]() | ![]() |
---|
Pembagian rapor
Perpustakaan
Di perpustakaan jauh padat. Banyak orang tua yang datang ke sekolah untuk menukar seragam sekolah anaknya yang kebesaran. Bahkan ada juga yang kekecilan. Semua memilih sendiri di bawah panduan petugas perpustakaan. Ternyata masalah tidak semudah membuang puntung rokok. Sebab, stok seragam yang tersedia juga tak jauh beda. Besar dan kecil.
Bahkan ada yang belum ada barangnya. Ini khusus untuk peci biru yang biasa dipakai pada hari Jumat. Saya jelas kecewa. Tapi mau bilang apa lagi. Saya hanya bisa pasrah saja. Sebelum pulang, saya pun mengambil baju olahraga. Saya pilih ukuran S. Alhamdulillah, ketika di coba di rumah pas dengan badan Gulfam.
Ada dua rapor yang harus saya ambil. Rapor sekolah dan rapor diniyah. Rapor sekolah Ghazi punya total nilai 885. Semester I nilainya 880. Semester ini hanya naik lima poin. Peringkatnya 14. Semester sebelumnya peringkat 9. Selisih dengan mereka yang peringkat di atasnya hanya antara dua dan tiga poin saja.
Kali ini dia jatuh nilai pada Matematika pelajaran Pancasila. Saya bisa maklum dan paham. Tapi kabar gembiranya adalah, dia juara 1 di diniyah. Sebelumnya juara 3.
![]() | ![]() |
---|
Saat di Perpustakaan
Pulang dari sekolah, saya melanjutkan pekerjaan yang tertunda. Hingga tak terasa sudah pukul empat sore. Setelah itu saya menuju ke Masjid AL Mukhlisin. Juga mengambil lapor anak-anak yang mengaji di Taman Pendidikan Al-Quran (TPA).
Saat tiba di masjid yang biasa kami beribadah shalat Jumat, tidak begitu ramai. Saya menjumpai ustazd yang menjadi wali murid Gulfam. Alhamdulillah, Gulfam juara 2.
Semester sebelumnya juga sama. Tapi, dia sudah Iqra' 3. Karena mendapat juara 2, ada hadiah tiga buah buku tulis. Setelah itu baru saya bergeser ke bagian lain.
Kali ini mengambil rapor Ghazi. Dia mendapat juara 1 di pengajian. Dia mendapat hadiah empat buku tulis. Ghazi mendapat dua juara 1 pada saat pembagian rapor kali. Pulang ke rumah saya membawa lagi kabar gembira. Sambutannya biasa saja tidak ada yang bikin riuh. Pasalnya dia sudah sangat yakin akan hal itu.
Karena itu untuk mengapresiasi prestasinya di sekolah, malam harinya kami mengajak makan-makan. Kali ini memilih ke HOCO Lambhuk. Sebuah kafe yang sangat ikonik dan digemari generasi Alpha. Generasi yang lahir antara tahun 2010-2024. Di sini kami tidak lagi pesan makan berat. Soalnya sudah makan malam di rumah.
Es cream wafer
Ghazi berlari saat diambil foto
Ghazi dan Gulfam serta kakaknya memesan burger, es cream wafer, serta beberapa jenis minuman kekinian, seperi macca dingin, coklat dan lainnya. Ini bukan untuk merayakan karena dia sudah juara di diniyah. Tapi untuk membuat dia senang dan menghargai belajarnya yang tekun selama ini.
Pukul 22.30 malam kami pulang dan beristirahat. Terima kasih sudah membaca postingan saya.
Saya mengundang @megaulia, @suryati1 dan @rissi untuk mengikuti kontes ini
https://x.com/steemunaa/status/1939000312947446016
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terimakasih bg atas undangannya, selamat ya buat ghazi dapat juara 1 di tempat pengajiannya semoga jadi anak Sholeh kebanggaan orang tuanya
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih sudah singgah dan meninggalkan komentar baiknya...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sama-sama bg
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit